Senin, 25 Agu 2025
MENU

Kunjungi Pembuat Gula Merah, Ipuk Membantu Cetak Gula

Sedulur, Sarongan - Pembuat gula merah di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran pantas merasa senang karena Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani membantu kegiatan produksinya, Rabu, 24 Maret 2021. Pembuat gula tersebut berada di daerah yang dikenal dengan nama kampung Yapet. 

Ipuk yang mengenakan baju putih menuangkan cairan gula merah ke dalam cetakan dengan hati-hati. Senyum mengembang dari bibirnya yang tipis saat cairan tersebut mengalir sedikit demi sedikit.

Baca juga: Bupati Banyuwangi Tinjau Pelatihan dan Prokes Sekolah di Sarongan

Sementara itu, Fitri Fatmawati, sang tuan rumah, berusaha memandu bupati yang terlihat kaku. "Saya sangat senang dan sangat gembira atas kedatangan bupati ke gubuk saya," ujar Fitri.  


Baca Lainnya :

pembuat gula sarongan
Bupati Banyuwangi (baju putih) membuat makanan sempol bersama pemilik warung, Nur Hayati (kanan), 24 Maret 2021.

Setelah berhasil mencetak beberapa buah gula, Ipuk lalu mencoba minuman dari nira kelapa. "Rasanya enak sekali," ujarnya sesaat setelah menyeruput nira atau legen menurut warga setempat.

Produksi gula kelapa di Desa Sarongan masih bertahan hingga saat ini. Pembuat gula merah biasanya menjual produknya kepada pengepul setiap dua hari sekali. Gula dari Sarongan ini merupakan salah satu pemasok kebutuhan gula salah satu perusahaan makanan nasional, PT Indofood.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Dalam kesempatan yang langka tersebut, para pembuat gula meminta bupati agar bisa membantu meningkatkan produktifitas pembuatan gula. "Kami bekerjasama dengan PT Indofood sudah 10 tahun," ujar Suyono, pembuat gula lainnya.   

Tidak hanya mencetak gula dan minum legen, Ipuk juga memberikan bantuan sembako dan pupuk kepada 15 orang warga kampung Yapet. Setelah itu, Bupati Banyuwangi berfoto bersama warga untuk kemudian berpamitan.

Baca juga: Ikuti Perkemahan Edukatif, Peserta Belajar Tentang Batuan

Selain mengunjungi pembuat gual merah, Ipuk juga mengunjungi penerima program bedah warung di Sarongan. Terdapat dua warung di wilayah Sarongan yang mendapatkan program tersebut, yaitu Mujiati, 44 tahun, yang berada di kampung Tetelan dan Nur Hayati, 48 tahun, yang berada di kampung Sumberwungu.

Bantuan yang didapat tiap-tiap warung adalah satu etalase dan isinya berupa mie instan, kopi, beras, minyak, dan lain-lain. Mereka juga beroleh seperangakat alat memasak, dispenser, blender, dan meja. 

Saat berada di warung Nur Hayati, Ipuk sempat mencicipi makanan sempol yang dia buat sendiri. "Ini sangat enak. Semoga dengan bantuan ini dapat menambah produktifitas dari warung-warung yang telah mendapat bantuan," ujarnya. (gil)