Minggu, 24 Agu 2025
MENU

Lestarikan Budaya, PT BSI Dukung Bersih Desa dan Pagelaran Wayang Kulit di Kandangan dan Sarongan

Sedulur, Pesanggaran - Program sosial PT Bumi Suksesindo (BSI) melalui program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) tidak hanya menyasar bidang infrastruktur atau fisik saja.

Ternyata, program PPM anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold, Tbk tersebut juga menyasar bidang non-fisik masyarakat, yakni adat dan budaya. Dukungan perusahaan tambang emas terhadap pelestarian adat dan budaya terwujud dalam pagelaran wayang kulit di Desa Kandangan dan Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.

Pagelaran wayang kulit tersebut diadakan sebagai bagian dari acara bersih desa. Di Sarongan, wayang kulit digelar pada 30 Juni 2025, sedangkan di Kandangan pada 2 Juli 2025.

Kepala Desa Sarongan Gunoto mengatakan bahwa tradisi bersih desa merupakan upaya untuk menjaga tradisi nenek moyang yang sudah turun temurun, merupakan sebuah ruwatan untuk desa. Dia menambahkan bahwa kegiatan ini disokong oleh PT BSI.


Baca Lainnya :

"Ruwatan itu kalau orang Jawa, apa sih yang diruwat? Yang diruwat itu, ya bumi Sarongan ataupun Kandangan ini, yang dikelola masyarakat yang diideg [diinjak, Jawa red.], disampar [disenggol, Jawa red.], disandung. Masyarakat itu tingkah polahnya seperti itu sehingga kalau orang Jawa mengatakan Desa Sarongan atau Kandangan kudu [harus, Jawa red.] diruwat. Lha ruwatan itu isinya banyak seperti itu," ujarnya.

Pagelaran wayang kulit di Sarongan memainkan cerita “Lahirnya Wisanggeni” yang dimainkan oleh seorang dalang muda Banyuwangi Ki Ikhwan Dwi Purbocarito. Menurut Gunoto, cerita tersebut sekaligus untuk mengenang sejarah lahirnya Desa Sarongan.

"Jadi, makna dari lakon ini yakni untuk membentuk kekuatan spiritual dan keberanian untuk melawan ketidakadilan serta mewakili generasi baru yang dapat membangkitkan semangat untuk membangun desa," tuturnya.

Sementara itu di Desa Kandangan, Ki Ikhwan Dwi Purbocarito mengambil cerita “Krisna Nata Desa” dalam pertunjukannya. 

Menurut Kepala Desa Kandangan Riyono, pemilihan cerita tersebut sesuai dengan harapannya agar Desa Kandangan bisa tertata pembangunan, kesejahteraan, serta budi pekerti masyarakatnya. 

"Kami berharap dengan membawakan lakon ini, Desa Kandangan bisa gemah ripah loh jinawi ke depannya," ujarnya. 

Pengunjung acara bersih desa, baik di Sarongan dan Kandangan, membeludak. Ratusan warga memadati tempat pertunjukan.

Selain wujud syukur, masih menurut Riyono, bersih desa menjadi salah satu upaya untuk melestarikan budaya, khususnya Jawa, dan menguatkan keanekaragaman, nasionalisme, serta nilai-nilai gotong royong. Sama dengan di Sarongan, pelaksanaan bersih desa di Kandangan ini juga disokong penuh oleh PT Bumi Suksesindo. (gil)