Selasa, 26 Agu 2025
MENU

Wakil Bupati Banyuwangi Tinjau Lokasi Pembangunan Jalan Sumberagung-Sumbermulyo

Para pekerja sedang meratakan adonan beton di ruas jalan penghubung Desa Sumberagung dan Sumbermulyo, Rabu, 6 Juli 2022.


Sedulur, Pesanggaran - Saat proyek berlangsung, Wakil Bupati Banyuwangi H. Sugirah alias Pakde Sugirah meninjau pembangunan ruas jalan poros penghubung Desa Sumberagung dan Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, Rabu, 6 Juli 2022.

Pembangunan jalan dengan bahan beton tersebut dibiayai oleh perusahaan tambang emas PT Bumi Suksesindo (BSI). Pakde Sugirah datang dengan didampingi Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (PU CKPP) Banyuwangi, Ebta Andharisandi

“Kami bersyukur, pembangunan terus berjalan di Pesanggaran. Pembangunan jalan ini tentunya akan membawa imbas positif terhadap aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas perekonomian,” ucap Sugirah kepada awak media.


Baca Lainnya :

Baca juga: Peternak di Desa Sarongan Terima Bantuan Mesin Pengolah Makanan Hewan

Selain melihat proses pengecoran jalan, dia juga berkunjung ke Kantor Desa Sumberagung. Di sana, Pakde bertemu dengan Kepala Desa Sumberagung dan Pesanggaran.

Dalam kesempatan tersebut, Sugirah dan Ebta menjelaskan mengenai spesifikasi pembangunan jalan poros tersebut. Penjelasan sengaja dilakukan langsung oleh dinas selaku pihak yang lebih berkompeten.

“Bangunan cor beton ini sudah sesuai standar,” ujar Pakde Sugirah mengamini penjelasan Ebta Andharisandi.

Baca juga: Pemerintah Desa Kandangan Akan Gelar Bersih Desa, Mengharap Kesejahteraan Desa

Seperti diketahui, pembangunan ruas jalan poros penghubung Desa Sumberagung dan Desa Sumbermulyo ini sepanjang 4 kilometer. Pembangunan akan dikerjakan dalam 2 tahap. 

Tahap pertama, sepanjang 2,2 kilometer dengan luas 6 meter. Proses pengerjaan dibiayai oleh PT BSI, yang merupakan anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk, sementara sisanya akan dikerjakan oleh Dinas PU CKPP Banyuwangi.

Pembangunan jalan menggunakan teknologi rigid pavement atau perkerasan kaku. Teknologi ini diyakini mempunyai kekakuan, sehingga mampu mendistribusikan beban pada daerah yang cukup luas di atas tanah dasar (subgrade).

Baca juga: Pemerintah Desa Kandangan Adakan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak untuk Warganya

Teknologi ini berbeda dengan perkerasan lentur (aspal) yang tidak bisa menyebarkan beban sebaik perkerasan kaku. Beton sendiri menjadi bagian utama yang menanggung beban. Pengaruh tanah dasar sebagai penanggung beban sangat kecil.

Pakde Sugirah berharap keberadaan PT BSI bisa terus memberi manfaat kepada masyarakat Banyuwangi, khususnya masyarakat ring satu perusahaan.

“Selama proses pengerjaan, masyarakat kami harap bersabar karena aktivitas akan sedikit terganggu,” tuturnya. (bay)